Kantor BSPP Kab. Padang Lawas Utara

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Lokasi Candi Bahal Portibi Kab. Paluta

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

My Aventure Kecamatan Dolok Kab. Paluta

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 20 April 2012

Pernahkah teman-teman berfikir bahwa seluruh makhluk di dunia ini diciptakan Allah dalam rangka untuk  beribadah kepada-Nya (Surat Adz Dzariaat : 56). Bukan hanya manusia, tetapi juga tumbuhan, hewan bahkan alam semesta ini, semuanya beribadah tunduk dan patuh, beribadah kepada Allah Swt. Hanya saja, (mungkin) kita tidak pernah tahu, model ibadah macam apa yang mereka kerjakan.
shalatBagi manusia, salah satu bentuk ibadah itu adalah menjalankan shalat. Shalat menjadi penting kedudukannya bagi manusia karena perintahnya langsung dari Allah kepada Nabi Muhammad Saw tanpa melalui perantaraan malaikat Jibril. Maka tidaklah mengherankan jika shalat menjadi rukun islam utama setelah syahadat. Bahkan Rasulullah Saw pernah bersabda bahwa shalat merupakan ibadah yang akan ditanyakan pertama kali ketika di akhirat kelak. Jika shalat kita tertib dan baik, maka amalan-amalan yang lain juga akan baik. Artinya lolos seleksi gitu. Tapi jiwa shalatnya amburadul, sehari shalat dua hari tidak, maka sudah dipastikan amal yang lain juga tidak akan menjadi sempurna. Lebih lanjut, Rasulullah juga mengingatkan kita bahwa shalat merupakan tiang agama. Hal inilah yang menjadi indikator kesungguhan seseorang memegang teguh agamanya atau tidak. Mendirikan shalat berarti mendirikan agama, artinya dia telah membangun bangunan (sendi-sendi) agama setelah tertanam pondasi agama melalui syahadat dan pengakuan keimanan. Sebaliknya, meninggalkan shalat berarti secara tidak sadar dia telah merobohkan bangunan (sendi-sendi) agama yang menopang segala sifat keji dan mungkar. Artinya, tidak ada lagi pelindung dalam dirinya ketika datang badai kemaksiatan yang meluluhlantahkan jiwanya. Dan hal ini seakan menjelaskan hadist sebelumnya, bahwa ada kaitan yang erat antara ibadah shalat dan amal ibadah lainnya. Demikianlah Rasulullah pernah bertutur kepada kita.
Sudah banyak hikmah dan keajaiban shalat bagi manusia. Dengan shalat, badan dan jiwa menjadi sehat. Lihat, saja dalam gerakan shalat terkandung olah raga fisik layaknya senam kesegaran jasmani. Ditambah lagi, olah rasa, jiwa dan karsa melalui bacaan-bacaan dalam shalat yang kebanyakan merupakan doa (shalat memang artinya doa) yang membuat jiwa serasa tenang dan damai. Sungguh merupakan sebuah perpaduan yang mengagumkan! Maka, ketika hati serasa kusut, jiwa serasa hampa, maka shalat menjadi semacam terapi mental untuk menjadi pribadi lebih baik.
Sebagaimana kita ketahui, shalat terdiri dari berbagai macam. Namun gerakan ini dapat diringkas menjadi 4 hal saja yakni : berdiri, ruku, sujud dan duduk. Demikian seterusnya. Namun, coba perhatikan dengan cermat, posisi gerakan shalat ternyata sangat mengagumkan. Jika diukur sudut-sudutnya, maka akan didapatkan bahwa gerakan shalat mulai dari posisi berdiri (0°), rukuk (90°) dan dua kali sujud (2 x 135°) yang jika dijumlahkan akan menghasilkan sebuah sudut putaran penuh 360°. Hal ini berarti bahwa gerakan shalat sebenarnya adalah gerakan memutar yang di lakukan berulang-ulang.
galaksiMari kita bandingkan dengan contoh yang berbeda. Thawaf mengelilingi ka’bah adalah gerakan memutar. Maka tidak salah jika dalam ilmu fikih, syarat untuk melakukan thawaf sama dengan syarat shalat, yakni harus suci dengan berwudlu terlebih dahulu. Hal ini pula yang menjelaskan bahwa thawaf adalah sama dengan shalat. Contoh lain, selain beputar pada porosnya, bulan berputar mengelilingi bumi. Bumi juga berputar pada porosnya dan bersama-sama bulan mengelilingi matahari. Juga planet-planet lain mengelilingi matahari dalam satu galaksi yang kita sebut galaksi bimasakti (milky way). Matahari beserta anggotanya juga berputar mengelilingi sesuatu yang entah apa namanya, hanya Allah Yang Maha Tahu. Lihatlah, temans. Mereka semua berputar seperti yang telah diperintahkan Allah dalam shalat. Dan hal ini menjadi bukti bahwa alam semesta ini juga ikutan shalat sama seperti juga manusia. Sungguh mengagumkan, bukan?
Lalu , tahukah anda temans mengapa rakaat shalat berjumlah 17 rakaat dengan pembagian 2 rakaat subuh, 4 rakaat dzuhur, 4 rakaat ashar, 3 rakaat maghrib, 4 rakaat isya? Mmm. . kalo jawabannya “memang dari udah dari sononya, kok!” maka jawaban anda terlalu biasa. Ternyata ada filosofi dan sejarahnya loh mengapa rakaat shalat bisa demikian. Mau tau?  Hal ini terkait erat dengan apa yang pernah dialami nabi-nabi terdahulu yang dikenal dengan sebutan “ulul azmi” yakni nabi/rasul yang paling tabah menghadapi cobaan dan pernah merasa bersalah akibat perbuatan yang pernah mereka  lakukan.
  1. Dua rakaat Subuh melambangkan penyatuan jasad dan ruh. Shalat ini pernah diperintahkan kepada Nabi Adam AS gara-gara melanggar perintah Allah untuk tidak memakan buah khuldi. Ketika dilanggar, beliau dan istrinya, Siti Hawa diturunkan ke bumi dan dipisahkan Allah selama 200 tahun. Nabi Adam As diturunkan di India, sementara SIti Hawa di Jeddah. Setelah sekian lama memohon ampun kepada Allah, diperintahkannya untuk shalat subuh dua rakaat di Jabal rahmah, Arafah. Dan akhirnya mereka berdua bertemu kembali.
  2. Empat rakaat Dzuhur melambangkan dua tangan dan dua kaki. Pernah diperintahkan kepada Nabi Ibrahim ketika akan dibakar oleh Raja Namrudz. Akhirnya Allah menyelamatkan beliau dari api yang panas dan berubah menjadi dingin untuk Nabi Ibrahim.
  3. Empat rakaat Ashar melambangkan dua punggung (kanan dan kiri), dada dan kemaluan. Pernah diperintahkan kepada Nabi Yunus AS yang melarikan diri dari kaumnya lalu ditelan oleh ikan hut (paus). Dengan memohon ampun kepada Allah, Nabi Yunus pun akhirnya diselamatkan oleh Allah.
  4. Tiga rakaat Maghrib melambangkan dua lubang hidung dan mulut. Pernah diperintahkan kepada Nabi Nuh AS ketika terjadi banjir banding, yang ketika itu sempat menyeru anaknya untuk masuk ke dalam perahu, namun ditolak karena anaknya (Kan’an) tergolong ke dalam orang-orang yang ingkar. Setelah shalat, air pun surut dan Allah menyelamatkannya dengan mendaratkan perahu di bukit Juhdi, Irak.
  5. Empat rakaat Isya melambangkan dua mata dan dua telinga. Pernah diperintahkan kepada Nabi Musa AS ketika terjepit karena kejaran pasukan Fir’aun. Allah memerintahkannya untuk shalat, dan akhirnya menyelamatkannya dengan membelah laut melalui perantaraan tongkatnya.
manusiaDemikianlah temans, ternyata segala sesuatu yang Allah perintahkan kepada kita tidak datang begitu saja, tetapi telah diatur sedemikian rupa. Jumlah rakaat sebanyak 17 rakaat tadi sama persis dengan jumlah anggota tubuh dan ruh manusia yang penting. Maka tidaklah mengherankan, jika kita melaksanakan shalat, Allah akan menjamin keselamatan anggota tubuh kita dari panasnya api neraka. Selain itu,   menurut penelitian, manusia juga memiliki 17 sendi yang berukuran besar. Jumlah sendi ini konon katanya berkaitan erat dengan kelaziman manusia yang selalu terjaga  17 jam sehari semalam, yakni tiga jam di awal malam, dua jam di awal siang dan dua belas jam di siang hari.  makanya, pada 17 jam itu, manusia diawasi gerak-geriknya oleh Allah.  Bangsa Indonesia sendiri memiliki keistimewaan dengan angka 17 yakni proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945. Tanggal 17 Ramadhan adalah tanggal dimana Allah menurunkan Al Qur’an kepada Nabi Muhammad Saw (Nuzulul Qur’an). Dan mungkin masih banyak lagi, rahasia-rahasia shalat yang belum diungkap oleh manusia. Yang jelas, perintah shalat benar-benar dahsyat!